Lorong Bakau Gili Petagan. Indonesia adalah negara yang mempunyai hutan bakau terbesar di dunia dengan luas 3,49 juta hektar, Indonesia sangat berkontribusi dalam isu perubahan iklim dunia. Hutan bakau mampu menyerap karbon dioksida pada atmosfer dengan jumlah yang banyak tak heran bila pemerintah Indonesia menggalakan penanaman bakau di sejumlah wilayah di Indonesia. Selain bermanfaat untuk menyerap karbon dioksida pada atmosfer, ternyata hutan bakau juga bisa dimanfaatkan untuk sektor pariwisata yang berkelanjutan.
Gili Petagan misalnya, terletak di desa Padak Guar, kecamatan Sambelia, Kabupaten Lombok Timur. Akses menuju Gili Petagan cukup mudah meskipun menempuh waktu sekitar 2 jam 30 menit dari pusat kota Mataram menuju pelabuhan Pandan di Sambelia, dilanjutkan berlayar dengan perahu motor menuju Gili Petagan.
Perahu motor akan berlayar ketika air laut sedang pasang jika air laut sedang surut maka perahu motor yang kita tumpangi akan kandas. Kita bisa menyusuri lorong bakau Gili Petagan. Sambil menyusuri setiap koridor hutan bakau dengan pelan kita akan merasakan bagaimana manfaat nyata dari tanaman bakau yaitu udara yang sejuk, air yang jernih, serta biota laut yang bernaung pada akar – akar tanaman bakau.
Panorama alamnya yang menakjubkan dengan pemandangan gunung Rinjani disebelah barat gili dan terlihat pula pulau Sumbawa di sebelah timur, selain itu tak jauh dari Gili Petagan terdapat pula Gili Bidara, Gili Kondo dan Gili Kapal, Gili – gili (pulau) ini sangat jarang terjamah oleh wisatawan karena letaknya yang jauh serta kurang populer di telinga wisatawan namun Gili yang berada di timur pulau Lombok ini memiliki pemandangan yang luar biasa indah alamnya dengan alamnya yang masih natural.
Selain menikmati keindahan alam Gili Petagan, banyak pelajaran yang kita dapatkan tentang apa itu tanaman bakau serta perannya dalam mencegah perubahan iklim yang kini seluruh negara telah bersepakat untuk menurunkan emisi karbonya, serta perannya untuk sektor pariwisata yang berkelanjutan memberikan multiplier efek baik itu pada ekosistem alam maupun pada jasa pariwisata yang berdampak pada meningkatnya pendapatan masyarakat sekitar